Serial persiapan kuliah ke Jerman 13

Seperti juga hidup, kuliah di luar negeri, khususnya Jerman, pasti akan ada hambatan dan halangannya. Terlebih kita tahu, bahwa saat hidup dan kuliah di sana, kita dituntut tidak hanya mampu memanage kuliah dan urusan akademik kita, tetapi harus mampu untuk seluruh aspek hidup kita selama di sana.

Gaess, … apapun hambatan yang ditemui, dan seberapapun besar dan berat kita rasakan, yang paling menentukan adalah bagaimana kita merespon dan menghandlenya. Ada beberapa tips penting berdasar pengalaman selama studi di Jerman, bagaimana bisa melewati dan mengatasi hambatan selama studi di Jerman. Kuy kita simak satu per satu:

Hambatan itu hal biasa

Jika kita menemui masalah atau kesulitan, maka itu adalah hal yang sangat biasa. Tidak ada manusia di dunia ini yang tidak memiliki masalah. Karena itu Gaess…, jangan terlalu menganggap istimewa hambatan yang kita temui dalam studi maupun kehidupan di luar kampus. Dengan begitu, masalah yang ada tidak akan terlihat terlalu besar, dan kita pun tidak akan terlalu baper dalam meresponnya. Sehingga kita bisa merencanakan tindakan untuk mencari solusinya tanpa emosi berlebihan.

Semakin sering kita merespon masalah dengan jalan seperti ini, maka akan membuat kita semakin punya kematangan dalam berfikir dan menghadapi masalah yang ada. Dan ini akan menjadi modal penting saat masalah yang lebih berat muncul dan harus kita selesaikan.

  • Selalu berfikir jernih

Gaess…, yang kedua, selalu dan selalu gunakan fikiran yang jernih dalam merespon masalah. Salah satu kunci menyelesaikan masalah tidak selalu terletak pada kecepatan selesainya. Bagi mereka yang cukup temperament atau emosional, sangat bagus untuk tidak bertindak atau melakukan respon apapun saat menemui masalah di awal. Cobalah untuk diam dulu, bahkan sangat bagus untuk wudhu dan sholat atau tilawah Quran dulu, sambil mengendapkan masalah yang ada.

Mulailah untuk, tanpa emosi, mengurai masalah yang ada dengan jernih, apa akar masalahnya, apa efek yang ditimbulkan, dari mana harus mulai mengatasinya, dan lain-lain. Gaess.., seru,it apapun, tidak ada masalah yang tak ada solusinya, namun seringkali semua jadi semakin rumit karena emosi yang berbicara.

  • Jangan malu minta bantuan

Gaess…, selama di Jerman memang kita jauh dari keluarga dan sahabat-sahabat kita di sekolah. Namun kita selalu punya Allah swt di manapun kita berada. Juga ada banyak teman dan komunitas masyarakat Indonesia di sana.

Gaess…, selalulah mengadu dan mohon pertolongan Allah swt pertama kali, agar kita diberi olehNya jalan keluar. Setelah itu, mintalah bantuan baik itu berupa nasihat, advice ataupun yang lain, dari orang sekitar kita. Mereka itu bisa teman kuliah, professor kita (masalah akademik), komunitas masyarakat Indonesia, teman di masjid dan lain-lain. Bukanlah aib untuk minta bantuan, selama dibarengi kerja dan usaha keras kita untuk mengatasinya.

  • Mengambil pelajaran dari orang lain

Dalam banyak kesempatan, gunakanlah untuk menimba pengalaman dari orang lain. Mungkin itu ngobrol santai dengan teman, diskusi serius dengan professor, ataupun forum bertemu dengan orang-orang sekitar kita yang lain.

Gaesss…, untuk bisa mendapat pengalaman, kita tidak harus mengalaminya terlebih dahulu. Banyak orang sekitar kita yang sudah mengalami banyak hal dan mempunyai berbagai pengalaman. Dari mereka kita harus mampu menimba dan mendapat pelajaran, sehingga saat kita nanti yang menemui masalah, kita sudah punya rambu dana rah, bagaimana menyelesaikannya.

  • Atasi, dan jadilah lebih kuat

Gaess…, terakhir adalah bagaimana kita membentuk mindset kita tentang masalah dan ujian. Sedalam apa kita meyakini firman Allah swt, bahwa bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan. Sekuat apa kita meyakini bahwa Allah swt tidak akan memberikan ujian di luar kemampuan kita.

Mindset ini yang akan sangat berpengaruh pada saat kita merespon berbagai hambatan dan masalah yang muncul. Sehingga kita bisa melihat bahwa masalah yang ada, bukan hanya sekedar masalah yang harus diselesaikan, namun itu adalah kesempatan kita untuk berbuat sebaik-baiknya, menjadi kesempatan mendapat pahala dan ridhoNya.

“Rasa sakit yag tidak membunuh, akan membuat kita semakin kuat”

Dipl.-Ing. Syahril M Nurdin

Exzellenz Institut

www.exzellenz-institut.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *