Indonesia dan Jerman tingkatkan kerjasama di bidang pendidikan. Dalam waktu dekat hasil konkret kerjasama tersebut dapat dirasakan mahasiswa Indonesia yang ingin studi di Jerman.
Bukan saja karena biayanya yang murah, Jerman menarik minat banyak mahasiswa asing karena kualitas perguruan tingginya yang sangat baik, terutama di bidang teknik.

Dalam wawancara khusus dengan editor senior Deutsche Welle, Agus Setiawan, Duta Besar Republik Indonesia di Jerman, Fauzi Bowo menyampaikan kemajuan hubungan kerjasama antara Jerman dan Indonesia di bidang pendidikan, khususnya pendidikan vokasi.

Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program pendidikan Diploma (diploma 1, diploma 2, diploma 3 dan diploma 4) yang setara dengan program pendidikan akademik Strata 1.

Deutsche Welle akan mengupas lebih dalam mengenai perkembangan kerjasama pendidikan vokasi Indonesia-Jerman, dalam serial pendidikan. Dalam seri pertama ini, Duta Besar Republik Indonesia di Jerman, Fauzi Bowo memperkenalkan daya tarik pendidikan secara umum di Jerman.
Jurusan yang bisa diambil tentu saja bukan hanya bidang teknik. Ada beragam jurusan menarik yang bisa dipilih oleh calon mahasiwa.

Soal pembiayaan studi, Duta Besar Republik Indonesia di Jerman, Fauzi Bowo, menjelaskan, biaya pendidikannya dibantu pemerintah. Yang dibayar oleh mahasiswa di Jerman hanyalah biaya administrasi per semester sekitar empat juta rupiah, yang manfaatnya bisa dipakai mahasiswa sendiri, yakni termasuk untuk tiket dan peminjaman buku-buku perpustakaan. Namun ini tidak berlaku pada perguruan tinggi swasta.

Mahasiswa juga diperbolehkan untuk mencari uang dengan bekerja, dalam kerangka waktu yang ditentukan pemerintah, agar tak mengganggu studi. Uang hasil kerja tersebut dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk membiayai kehidupannya sehari-hari, misalnya atau berbelanja, dan jika lebih, bisa untuk liburan. Selain bekerja, mahasiswa juga mendapat kesempatan untuk mendaftar beasiswa. Berikut beberapa alternatif di antaranya.
Bagi calon mahasiswa Strata 1 atau bachelor di perguruan tinggi negeri, diharapkan menguasai bahasa Jerman tingkat menengah. Sementara untuk perguruan tinggi swasta, sudah ada yang menggunakan bahasa Inggris untuk kegiatan belajar-mengajar.

Fauzi Bowo mengingatkan pentingnya bahasa Jerman, terutama bagi calon mahasiswa Strata 1 atau bachelor di perguruan tinggi negeri, yang harus mengikuti Studienkolleg, atau kelas persamaan sebelum masuk perguruan tinggi. Di Studienkolleg, pelajar bisa beradapatasi dengan sistem studi di Jerman sesuai dengan jurusan yang diinginkan, sekaligus memperdalam bahasa Jerman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *