Jerman sebagai salah satu negara maju telah menjadi salah satu tujuan studi dunia. Banyak pelajar dari seluruh dunia ingin menempuh studinya di Jerman, dan merasakan berbagai fasilitas dan pengalaman kelas dunia dan lebih khusus fasilitas dan pengalaman ala Jerman. Nah, jika kita juga ingin menjadi para alumni “Made in Germany” maka sejak sekarang harus kita siapkan.

Beberapa aspek yang harus kita siapkan sejak sekarang sebelum kita berangkat ke Jerman agar kemungkinan sukses studi kita besar antara lain:

1. Niat dan Mindset

Yang pertama dan paling utama adalah niat kita untuk studi ke Jerman. Fix it, bahwa memang kita punya niat yang benar saat memutuskan studi ke Jerman. Jika niat kita benar dan mindset kita memang pas untuk kuliah ke Jerman, maka kita akan siap dengan semua konsekwensinya nanti. Akan sangat berbeda jika niatnya karena ikut-ikutan teman, jalan-jalan atau sekedar biar bisa keluar rumah. Niat yang tidak benar ini tidak akan membuat kita kuat menghadapi resiko dari keputusan kita untuk ke Jerman.

Karena saat kita menempuh kuliah nanti, jangan dibayangkan bahwa semua akan smooth dan lancar jaya, tapi bersiaplah untuk semua hal yang perlu kerja keras, kesabaran dan kegigihan. Mindset yang benar pun akan membuat kita terus mau belajar dan mengupgrade diri, tidak hanya di aspek akademik dan non akademik secara pribadi, namun juga jaringan dan pengalaman sosial. Tidak hanya bermanfaat buat diri kita, namun juga harus buat lingkungan kita.

Jika kita punya niat dan mindset yang sudah ok, maka kita akan berangkat ke Jerman benar-benar sebagai calon Student atau mahasiswa, bukan calon turis atau calon traveller.

2. Kemampuan Akademik

Salah satu syarat awal adalah nilai akademik. Bagi pelajar Indonesia, nilai UN disyaratkan minimal 6 untuk semua mata ujian. Namun sejak 2020 ini di Indonesia UN ditiadakan (rencana awal mulai 2021), maka tidak ada nilai UN. Saat ini kami sedang dalam tahap mengkonfirmasi ke Jerman, syarat pengganti nilai UN tersebut.

Namun tentu saja yang lebih penting adalah pemahaman kita terhadap pelajaran-pelajaran tersebut. Jika nilai kita bagus, pastikan bahwa pemahaman dan kemampuan kita memang bagus. Jika nilai kita tidak spesial, pastikan juga bahwa pemahaman dan kemampuan kita sebenarnya jauh di atas nilai tersebut.

3. Kemampuan Bahasa Jerman

Aspek berikutnya tentu saja bahasa Jerman. Syarat minimal bagi mereka yang ingin kuliah di Jerman adalah penguasaan bahasa sampai level C1.  Dalam belajar bahasa Jerman, levelling yang ada adalah A1-A2-B1-B2-C1-C2. Biasanya kita belajar bahasa Jerman sebelum berangkat sampai level B1 atau B2. Namun paling ideal, seperti yang dijalankan di Exzellenz Institut, adalah sampai B2. Dan nanti di Jerman (di Studienkolleg) menyelesaikan level C1.

Banyak yang bilang bahwa bahasa Jerman sulit. Namun berdasar pengalaman, ternyata semua bahasa sulit hehehee…. Kuncinya tentu saja kemauan dan ketahanan untuk belajar. Jika di awal kita menganggap sesuatu sulit, maka akan mempengaruhi kemauan dan kemampuan kita mempelajarinya. Jadi tidak ada yang sulit, yang adalah kemauan dan ketahanan yang rendah untuk belajar.

4. Pilihan Jurusan

Nah ini aspek yang tidak boleh dikesampingkan. Jika kita mau studi di Jerman, pastikan kita memilih jurusan yang tepat. Jurusan yang salah hanya akan memperlama waktu studi kita, membuat studi kita melelahkan dan kita pun tidak happy dalam menjalaninya.

Minat dan kemampuan adalah kunci untuk menentukan jurusan studi kita. Bertanyalah pada diri kita sendiri, apa sih passion kita. Dan ukurlah kemampuan kita di bidang itu dengan mereview nilai-nilai dan kemampuan yang selama ini kita dapatkan. Banyak juga tools yang bisa kita pakai untuk bisa membaca minat kita tersebut. Yang penting jangan sampai pilihan jurusan ini bukan berasal dari diri kita, karena yang akan menjalaninya adalah kita. Bisa jadi ada faktor orang tua, teman dan  lain-lain, kompromikan dengan baik, agar pilihan jurusan yang kita ambil adalah yang terbaik buat diri dan masa depan kita.

5. Mental dan Kemandirian

Ini adalah aspek persiapan yang sering dilupakan orang. Banyak yang menganggap aspek akademik dan bahasa adalah segala-galanya. Namun pada kenyataannya, banyak kegagalan studi disebabkan karena ketidaksiapan masuk di lingkungan baru dan juga situasi baru.

Saat masih bersekolah di level SMA, kita masih banyak mengandalkan orang lain untuk menyelesaikan urusan-urusan kita. Mulai dari urusan harian seperti makanan, pakaian (cuci, setrika), merapikan kamar kita, sampai urusan yang lebih urgent, seperti mencari sekolah, mengurus asuransi kesehatan. Bahkan dalam banyak hal, kita masih harus banyak meminta pendapat, bahkan meminta keputusan dari orang tua atau orang terdekat kita yang lain.

Maka bisa kita bayangkan, saat kita berada di Jerman, kita akan berada dari orang-orang yang biasa membantu kita tersebut. Semua urusan, baik itu untuk studi kita, maupun urusan pemenuhan kebutuhan non akademis, harus kita kerjakan dan atur sendiri. Maka sejauh mana kita mampu mengatur ritme hidup harian kita, akan sangat berpengaruh pada studi dan prestasi kita.

Karena itu, kurangilah sejak sekarang ketergantungan pada orang lain, mulailah mencoba sebisa mungkin untuk mandiri dalam menyelesaikan urusan-urusan kita. Cobalah untuk semaksimal mungkin sabar dan kuat untuk menghadapi masalah-masalah yang ada. Karena nanti saat di Jerman, memang kita harus dengan mandiri dan kuat menyelesaikan masalah kita sendiri.

6. Keuangan

Memang ini urusan orang tua kita. Namun betapa bagusnya jika kita juga ikut menyusun rencana anggaran studi kita selama kita nanti di Jerman. Dengan begitu kita akan tahu, betapa orang tua kita sudah mengalokasikan dan yang besar untuk kita, sehingga kita faham , betapa besar harapan orang tua kita, dan akan sangat tidak bertanggung jawab jika kita tidak berusaha maksimal untuk sukses dan berprestasi dalam studi kita.

Di Jerman mahasiswa punya hak untuk bekerja dengan status sebagai mahasiswa, tentunya dengan ada batasan-batasan tertentu. Namun jangan sampai kita alokasikan ini sebagai sumber pembiayaan studi kita, karena pada dasarnya kerja sebagai mahasiswa bertujuan lebih untuk mendapat pengalaman disbanding mendapatkan uang.

7. Dukungan dan Doa

Satu lagi, sebaik apapun persiapan yang kita lakukan, kita tetap perlu dukungan dari orang-orang sekitar kita. Minta mereka mendoakan, terutama kedua orang tua dan guru kita. Karena selain doa kita sendiri, doa dari mereka akan jadi penguat saat kita menjalani liku-liku studi di Jerman nanti. Semoga sukses….

Penulis : Syahril M Nurdin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *