Tingginya tingkat persaingan dalam dunia kerja menuntut kita untuk terus meningkatkan kapasitas diri khususnya dalam hal keilmuan dan keterampilan. Berbagai macam tawaran kursus beredar baik di dunia maya maupun dunia nyata. Program potongan harga, pembayaran dengan metode cicilan, hingga sampai kursus gratis pun bertebaran. Semua berusaha menarik minat belajar bahasa dengan kemudahan akses belajar.

Saat akhirnya seseorang memutuskan untuk mengikuti sebuah kursus bahasa, biasanya ia akan memulainya dengan penuh semangat dan harapan besar akan keberhasilan belajar yang telah menunggunya di akhir program. Namun seiring berjalannya proses belajar, tidak jarang ditemukan rintangan-rintangan yang dapat menghambat proses belajar, sehingga menyebabkan menurunnya motivasi dalam belajar hingga yang paling parah yaitu memutuskan untuk berhenti belajar.

Agar terhindar dari segala macam hal yang dapat merintangi proses belajar kita, maka kita harus mampu mengenali faktor-faktor apa saja yang potensial menjadi perintang dan tentunya mencari solusi atau jalan keluar yang dapat kita ambil untuk mengatasi rintangan tersebut. Berdasarkan hasil riset dan diskusi yang berkembang di kalangan pengajar bahasa asing, setidaknya ada 3 rintangan yang umum dihadapi oleh para siswanya :

1. Tidak percaya akan kemampuan diri

Rasa malu akan dicap sebagai orang bodoh oleh teman sekelasnya, jika banyak bertanya ataupun jika salah menjawab merupakan rintangan pertama yang harus diubah. Adalah hal yang sangat wajar jika kita melakukan kesalahan dalam belajar, sebab bahasa asing yang kita pelajari tersebut tidak kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu kita harus percaya diri untuk menggunakannya secara aktif dan belajar dari kesalahan yang ada.

2. Tidak memiliki teman berlatih di luar kelas

Keterbatasan waktu belajar menyebabkan kita mengalami kesulitan untuk mempraktekkan apa yang telah kita pelajari di luar kelas. Kita hanya dapat menggunakan bahasa tersebut secara terbatas yaitu hanya dengan pengajar dan teman sekelas saja. Untuk mengatasi rintangan jenis ini, maka kita dapat mencari komunitas belajar bahasa ataupun mengunjungi situs-situs yang dapat menyediakan rekan untuk berlatih bahasa seperti HelloTalk ataupun Tandem.

3. Tidak berusaha mengembangkan kemampuannya

Seringkali seorang pembelajar bahasa merasa sudah cukup puas dengan apa yang telah dipelajarinya dari buku pelajaran. Padahal bahasa adalah hasil dari intensitas komunikasi manusia, artinya bahasa selalu berkembang sesuai dengan perkembangan manusia. Alangkah baiknya kita rajin meningkatkan pengetahuan umum kita dalam bahasa ibu, lalu menerjemahkannya sesuai konteks ke dalam bahasa asing yang tengah kita pelajari, supaya penguasaan kosakata kita terus meningkat.

Pada masing-masing pembelajar tentu rintangan yang dihadapi tidak sama dan jalan keluar yang ditempuh juga bisa jadi berbeda. Namun kita tidak boleh putus asa jika menemukan rintangan dalam belajar. Teruslah berusaha dengan tekun untuk memahami bahasa asing yang tengah kita pelajari, hingga akhirnya kita dapat menemukan sendiri solusi yang tepat bagi diri kita.

Depok, 3 Juli 2020

Siti Makmuria

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *