Serial persiapan kuliah ke Jerman 12

Banyak pertanyaan seputar bagaimana hidup sebagai seorang muslim di Jerman, terlebih seorang Student muslim. Ini tentu sangat bisa dimengerti, karena Jerman adalah negara di mana muslim atau Islam adalah minoritas. Ditambah lagi seringkali media di Indonesia sangat semangat jika ada berita yang cukup kontroversial yang berkaitan dengan kehidupan muslim di Eropa, sehingga terkesan hidup sebagai muslim di Eropa sangat tertekan.

Tentu saja kesan seperti ini harus diklarifikasi. Agar tidak ada ketakutan untuk hidup sebagai muslim yang baik di Eropa. Terlebih lagi jika di Eropa atau di Jerman adalah untuk menuntut ilmu, satu hal yang sangat mulia. Jangan sampai niat baik dan mulia tidak jadi dilaksanakan hanya karena informasi yang tidak tepat yang menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan.

Sumber resmi mencatat bahwa saat ini hidup 4,7juta muslim di Jerman yang berpenduduk total sekitar 80 juta, atau sekitar 5,7%. Dari jumlah itu, 3 juta jiwa dari muslim yang hidup di Jerman, adalah keturunan Turki. Saat ini ada sekitar 2750 masjid besar maupun kecil yang ada di Jerman. Jumlah yang cukup banyak tentunya. Boleh dibilang hampir di semua kota di Jerman, bahkan di kota yang kecil pun, ada masjid di sana, walaupun hanya satu. Di kota sedang atau kota besar, biasanya ada lebih dari satu masjid dan biasanya ada yang berfungsi sebagai Islamic center.

Berdasar pengalaman, ada beberapa hal yang cukup perlu diketahui sebagai calon Student muslim di Jerman:

  1. Islam sudah sangat familiar di Jerman

Jumlah muslim yang hampir 5,7% dari penduduk Jerman, menunjukkan bahwa Islam bukan sesuatu yang asing di Jerman. Jika anda punya kesempatan untuk ke Jerman dan berjalan-jalan di tempat-tempat umum seperti pasar, supermarket atau stasiun kereta, maka akan sangat mudah bertemu dengan sesama muslim, kaum wanita yang memakai jilbab, yang berasal dari negara-negara lain di dunia. Mayoritas memang berasal dari Turki atau warga negara Jerman keturunan Turki, namun juga dari negara lain mudah kita temui, seperti Mesir, Tunisia, Maroko dan lain-lain, yang berstatus Student maupun mereka yang bekerja di Jerman.

Bahkan Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan bahwa Islam sudah menjadi bagian dari Jerman dan tidak mungkin dipisahkan. Hal ini menunjukkan betapa Islam sudah sangat familiar dan diterima di Jerman. Jadi tidak perlu ada ketakutan atau kekhawatiran berlebihan yang tidak berdasar pada pengalaman umum. Tentu ada kejadian-kejadian khusus yang menunjukkan hal-hal tidak menyenangkan yang dialami muslim di Jerman, namun hal tersebut tidak bisa dijadikan ukuran umum, karena hal yang sama bisa dan juga terjadi di negara yang bahkan mayoritas Islam. Secara umum dan normal, Islam dan muslim diterima dengan baik dan sudah jadi bagian dari negara Jerman. Bahkan saat ini sudah banyak anggota parlemen Jerman maupun parlemen negara-negara bagian yang berstatus muslim.

  • Jagalah jati diri sebagai muslim

Sebagai awal dari hidup kita di Jerman, tentunya yang sangat menentukan adalah bagaimana diri kita bersikap dan menempatkan diri. Sama sekali tidak ada alasan untuk khawatir atau bahkan minder untuk menjadi dan tampil sebagai seorang Student muslim di Jerman. Sama sekali tidak memalukan, bahkan akan memunculkan respekt dari lingkungan kita, saat kita menolak untuk mengkonsumsi makanan atau minuman yang haram dalam hukum Islam atau keluar kelas saat kuliah untuk mencari tempat untuk sholat dan kemudian kembali mengikuti kuliah.

Teman-teman kerja saya bahkan sangat heran dan kagum saat mengetahui, bahwa saya berpuasa Ramadhan dan bagaimana saya berpuasa (tidak makan dan minum dari subuh sampai maghrib), ketika musim dingin (winter) yang sangat dingin, yang tentu menuntut kekuatan fisik yang kuat untuk bisa berpuasa dan tetap bekerja. Hal seperti itu akan mengundang respekt atau hormat dan sekaligus kekaguman mereka akan komitmen kita dalam beragama, dan akhirnya mereka akan membantu jika kita menghadapai situasi yang cukup sulit bagi seorang muslim seperti kita.

Karena itu, tetaplah jaga diri dan jati diri kita sebagai muslim. Insya Allah kekuatan tidak hanya datang dari fisik kita, namun Allah swt akan memberi kekuatan dan kemudahan jika kita mau komitmen dalam ber-Islam. Semakin kita komitmen dalam ibadah kita, semakin kita akan mendapatkan kekuatan dan kemudahan.

  • Carilah aktifitas dan komunitas muslim

Satu hal yang juga sangat penting adalah mendapat dukungan dari sesama Muslim yang ada di Jerman. Karena bagaimanapun kita adalah manusia biasa yang kadang memerlukan dukungan untuk menguatkan dan bahkan nasihat atau mungkin sekedar curhat. Tentu saja keluarga kita yang ada di Indonesia akan terus mendukung dan menguatkan kita, namun dalam keseharian, teman-teman muslim kita lah yang kita temui.

Maka penting bagi kita untuk mengenal berbagai komunitas muslim yang ada di sana. Ada Islamic center, di mana kita bisa beribadah di sana, baik itu sholat berjamaah, buka puasa bersama atau kegiatan kajian Islam yang ada. Bahkan biasanya ada juga toko bahan makanan yang menjual makanan terjamin halal di Islamic center. Juga dari Islamic center kita juga bisa mendapatkan berbagai info penting, seperti took-toko muslim yang ada di kota tersebut, atau jadwal sholat yang perubahan waktu setiap harinya cukup cepat dibanding kita di Indonesia.

Biasanya di tiap kota, orang-orang Indonesia pun punya komunitas pengajian, baik bulanan atau pun pekanan. Ini pun perlu kita ikuti, karena akan sangat banyak hal yang bisa kita dapatkan, baik itu dukungan dan share info, dan juga penguatan buat diri kita sendiri melalui pengajian yang ada. Ada hal menarik yang pernah saya temui. Ada Student Indonesia yang engan untuk ikut pengajian baik dengan sesama orang Indonesia maupun di Islamic Center yang lebih heterogen dari negara-negara lain. Alasannya sangat sederhana, dia takut dengan aliran-aliran Islam sesat yang ada, misalnya ahmadiyah, syiah ataupun yang mendekati radikal. Sejauh pengalaman yang ada, aliran seperti Ahmadiyah atau pun Syiah memang diberi kebebasan ada di sana, namun itu sangat kecil dan sangat mudah diketahui, karena mereka tampil terus terang tentang siapa diri mereka. Ini tentu sangat bisa dihindari. Sedangkan aliran yang radikal memang sangat kecil dan tersembunyi, jika memang ada. Karena itu, justru bergaul dengan sesama Muslim bukan membuat kita terjebak ke aliran tersebut, malah akan menghindarkan kita darinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *