Seringkah Anda mendengar istilah yang dilontarkan orang Jerman tersebut? Apa maksud orang Jerman mengatakan hal tersebut? Hewan memainkan peran cukup besar dalam ungkapan sehari-hari dalam banyak bahasa, termasuk mencakup semua jenis burung. Dalam bahasa Inggris misalnya, orang memahami apa yang Anda maksud dengan, “bebas seperti burung”, “bangga seperti burung merak”.

Begitu pula dalam bahasa Indonesia, burung memiliki peran penting dalam lingkup bahasa. “Bagaikan burung di dalam sangkar”, “Satu sangkar dua burung”. Bahasa Jerman pun memiliki peribahasa yang menggunakan “burung”. Berikut adalah daftar peribahasa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari;

1. “Der Spatz in der Hand ist besser als die Taube auf dem Dach”, jika diartikan dalam bahasa Indonesia menjadi “Burung Pipit di tangan Anda lebih baik daripada Merpati di atap”. Artinya adalah “Jangan mengambil resiko yang tidak perlu”.

2. “Der frühe Vogel fängt den Wurm”. Ungkapan ini berasal dari kumpulan peribahasa Inggris abad ke-17 yang diartikan sebagai, “Burung yang datang lebih pagi menangkap cacing”. Maksud dari peribahasa ini adalah “Rencanakan dengan baik keuntungan Anda sendiri”. Peribahasa lain dalam bahasa Jerman yang mengungkapkan hal yang sama adalah “Morgenstund’ hat Gold im Mund”, memang tidak ada burung atau cacing yang terlibat di dalam peribahasa tersebut, namun secara arti adalah “Siapapun yang bangun lebih pagi, memiliki emas di mulutnya”.

3. Lalu apa arti “Hanya Burung Kukuk yang Tahu?”. Orang-orang Jerman atau Inggris yang putus asa mungkin akan berkata, “Hanya Surga yang Tahu”, tetapi penggunaan “burung Kukuk” dalam peribahasa ini lebih populer di Jerman daripada penggunaan “surga”. Tentu saja, baik burung Kukuk maupun Surga tidak tahu apapun dan tidak bisa membantu. Penggunaan peribahasa ini hanya digunakan orang-orang yang sedang lelah dan tidak tahu apalagi yang bisa diperbuat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *