1.       Apa keunggulan kuliah di Jerman?

Ada beberapa alasan mengapa kuliah di Jerman sangat ideal:

  1. Kualitas Perguruan Tinggi di Jerman sangat tinggi. Para Profesor pengajarnya juga para ahli di bidangnya. Di samping itu link and match antara Perguruan Tinggi dan Indistri di Jerman sangat terjalin bagus, sehingga ilmu yang ada di dunia kampus selalu berada di update terbaru. Semua sarana di kompleks kampus selalu lengkap memenuhi kebutuhan mahasiswa, baik itu lab Komputer, lab jurusan, Perpustakaan (Bibliothek), Kantin (Mensa), dan Gedung Olahraga (Sporthalle)
  2. Secara geografis, Jerman terletak di sentral Eropa. Berbatasan langsung dengan 9 negara Eropa lainnya. Ini sangat memudahkan mahasiswa untuk mobile dan mengadakan perjalanan di Eropa, baik untuk keperluan perkuliahannya, maupun menambah wawasan dan pengalaman.
  3. Jerman adalah salah satu negara yang menjadi parameter kemajuan Eropa, baik di bidang Teknologi, Pendidikan, Ekonomi, Sosial maupun Pertahanan. Saat ini Jerman menduduki ranking ekonomi ke 4 dunia, dan sudah sekitar 250 perusahaan Jerman ada di Indonesia.
  4. Pemerintah Jerman mensubsidi penuh Perguruan Tinggi Negeri di Jerman. 90% Perguruan Tinggi di Jerman adalah Perguruan Tinggi Negeri. Hal ini memungkinkan system Pendidikan Tinggi tanpa adanya biaya kuliah yang harus ditanggung mahasiswa. Dan ini berlaku sama, baik buat mahasiswa Jerman maupun dari luar Jerman.
  5. Sistem Pendidikan TInggi Jerman yang sejak 2008 menganut system Internasional (Bachelor, Master, Doktor), sehingga lulusannya tidak mengalami masalah di dunia kerja internasional.
  6. Mahasiswa di Jerman, baik warga negara Jerman maupun luar Jerman, mempunyai hak secara legal untuk bekerja sebagai mahasiswa, baik part time di waktu semester berjalan, maupun penuh di masa liburan. Hal ini tentunya akan menjadi pengalaman yang mahal bagi mereka, karena dapat merasakan bekerja bersama sebuah tim perusahaan Jerman, mengenal system kerja mereka, etos kerja mereka. Di samping juga mendapat tambahan penghasilan yang cukup besar, karena liburan musim dingin sekitar satu bulan, dan musim panas sekitar dua bulan.
  7. Persaingan memasuki Perguruan Tinggi Negeri di Jerman tidak terlalu tinggi jika disbanding rasio persaingan memasuki Perguruan TInggi Negeri di Indonesia. Bahkan beberapa jurusan beberapa Perguruan TInggi di Jerman mempunyai daya tampung lebih besar dari pelamar.

2.       Ada berapa banyak Universitas dan jurusan S1 yang ada di Jerman?

Jerman memiliki sekitar 421 Perguruan Tingggi, dan sekitar 90% dari jumlah itu adalah Perguruan Tinggi Negeri, yang berarti bebas biaya kuliah (subsidi dari Pemerintah Jerman). Untuk jenjang S1 (Bachelor) ada sekitar 350 program studi, sementara untuk jenjang S2 hampir mencapai 1000 program studi.

3.       Bagaimana Sistem Pendidikan Tinggi di Jerman?

Ada beberapa jenis Perguruan Tinggi di Jerman. Yang paling banyak adalah Universitaet dan Hochschule. Perbedaan keduanya adalah Universitaet berorientasi mencetak lulusan yang kelak menjadi tenaga professional seperti peneliti, dosen, pakar hokum dll. Sementara Hochschule lebih berorientasi mencetak lulusan yang siap terjun dan menggeluti dunia industri atau dunia kerja. Sehingga di Hochschule tidak akan ditemui perkuliahan untuk jurusan Kedokteran, Hukum, Psikologi dan sejenisnya.

Disamping kedua jenis Perguruan Tinggi tersebut, masih ada Berufakademie, Sekolah Tinggi Musik, Sekolah Tinggi perfilman dan lain-lain.

4.       Jika saya ingin kuliah di Jerman apa saja yang perlu saya siapkan? Dan apa saja syaratnya?

Syarat awal adalah Nilai UN Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA, MA) yang tidak boleh di bawah 6. Untuk jurusan Kedokteran yang merupakan jurusan yang banyak peminatnya, disarankan nilai minimal 7.

Selain itu adalah syarat bahasa, yakni minimal level B1, lebih baik B2.

Pemerintah Jerman juga mensyaratkan adanya biaya hidup selama satu tahun yang harus sudah ada sebelum siswa berangkat ke Jerman.

Syarat lain yang sebenarnya bukan syarat formil, namun seringkali menjadi factor yang penting dalam kesuksesan studi di Jerman adalah motivasi dan mental, ini pun harus disiapkan agar siswa siap terjun di lingkungan baru di Jerman.

5.       Apakah semua lulusan SMA, SMK dan sekolah internasional dapat melanjutkan kuliah di Jerman?

Lulusan SMA (Sekolah Menengah Atas) dan MA (Madrasah Aliyah) yang mempunyai ijazah UN dan memenuhi syarat bisa menempuh kuliah di Jerman. Juga lulusan SMK yang berdurasi 4 tahun, dengan mengambil jurusan yang sesuai dengan saat SMK.

Lulusan Internasional yang diakui adalah A-Level.

6.       Apa itu studienkolleg? Dan untuk apa?

Studienkolleg adalah lembaga pendidikan pra kuliah. Calon mahasiswa Indonesia yang berniat kuliah di Jerman harus terlebih dahulu memasuki Studienkolleg. Di sini calon mahasiswa dari luar Jerman akan disetarakan kemampuannya, baik dalam bahasa maupun akademik, sehingga saat lulus Studienkolleg kemampuannya sudah bisa disamakan dengan lulusan sekolah Jerman yang akan menempuh kuliah juga.

Apa yang dipelajari di Studienkolleg selain bahasa Jerman sampai level setara C1, juga bidang akademik sesuai jurusan yang akan diambil kelak. Bahasa pengantar sudah menggunakan bahasa Jerman. Untuk pelajaran akademiknya, sebagian adalah pengulangan bahan seperti di SMA dan sebagian lagi lanjutannya.

Lama Studienkolleg standard adalah dua semester. Namun jika prestasi bagus atau nilainya bagus saat test masuk, bisa langsung loncat ke semester dua, seperti beberapa siswa Exzellenz Institut setiap tahunnya.

7.       Berapa biaya kuliah di Jerman?

Tidak ada biaya kuliah, ataupun yang lain, seperti biaya sumbangan, gedung, SKS, dan lain-lain. Mahasiswa hanya harus membayar uang daftar ulang (Semesterbeitrag) setiap semesternya sebesar antara 100-300 Euro. Selain itu sama sekali tidak ada biaya lagi untuk kuliah.

 

8.       Dalam satu bulan berapa biaya yang harus saya keluarkan untuk biaya hidup? Apa saja komponennya?

Seorang mahasiswa luar Jerman disyaratkan untuk memiliki biaya hidup sebesar 670 Euro perbulannya oleh pemerintah Jerman. Ini merupakan syarat administrative yang harus dipenuhi. Terlepas dari kondisi riil, apakah uang tersebut akan habis atau tidak untuk biaya hidup sebulan. Jadi untuk satu tahun, diperlukan sebesar 12 X 670 = 8040 Euro.

Pada prakteknya, kemampuan adaptasi seorang mahasiswa sangat menentukan besarnya pengeluarannya. Pengalaman kami dan siswa-siswa kami biasanya keperluan sebulan berkisar 450-550 Euro.

Biaya ini sudah mencakup semua kebutuhan hidup mahaiswa, baik sewa rumah, makan, transportasi, asuransi kesehatan dan lain-lain (hiburan, alat tulis).

Bagi mahasiswa, berlaku tarif khusus untuk beberapa komponen hidup, sehingga menjadi lebih murah dari harga normal, seperti asuransi kesehatan, tiket transport, harga buku tertentu.

9.       Apa saja kemudahan dan keuntungan yang saya dapatkan jika saya menjadi seorang lulusan Jerman?

Gelar lulusan Jerman diakui oleh seluruh dunia karena sudah menganut system internasional. Kualitas lulusan Jerman juga sudah sangat terkenal dan diakui oleh dunia kerja internasional.

Bagi mereka yang setelah sukses studi di Jerman kembali ke negara asalany, yang merupakan negara berkembang, ada beberapa fasilitas khusus yang bisa didapatkan dari pemerintah Jerman melalui World University Service (WUS), seperti tiket kepulangan, bantuan penhasilan awal, bantuan alat kerja dan buku untuk alumni.

10.   Bagaimana model persiapan studi ke Jerman di Exzellenz Institut, dan kapan?

Persiapan di Exzellenz Institut berjalan mulai Mei-Desember dengan keberangkatan awal Januari (untuk semester musim panas) atau Januari-Juni dengan keberangkatan Juli (untuk semester musim dingin).

Yang dipersiapkan adalah: Dokumen, Bahasa, Akademik, Motivasi dan Mental.

Exzellenz Institut mempunyai konsep InSpiRE yakni: Intelektual, Spiritual, Religion dan Emotional. Di ke empat aspek ini calon mahasiswa disiapkan sebelum berangkat untuk studi di Jerman. Siswa harus siap bukan hanya untuk kuliah di Jerman, namun untuk hidup di Jerman.

11.   Bagaimana model pendampingan siswa saat di Jerman oleh Exzellenz Institut?

Kami memiliki tim yang ada di Jerman, mereka adalah warga Indonesia yang sudah berada di Jerman lebih dari lima tahun, bahkan sudah puluhan tahun. Tim kami ada di Berlin, Frankfurt, Hannover, Kassel, yang selalau siap membantu siswa.

Di dua bulan awal sejak kedatangan, pendampingan bersifat detail. Jadi siswa akan diajari berbagai hal detail, seperti belanja di tempat halal, beli tiket transport dan baca jadwal serta rute, beli kartu hp, lokasi tempat ibadah dan lain-lain, dengan harapan setelah dua-tiga bulan, sudah bisa mandiri di aspek ini.

Setelah itu, siswa tidak kami lepas, tapi tetap kami dampingi dalam pendampingan yang bersifat konseling. Pendampingan konseling ini berjalan selama siswa studi hingga sukses dengan studinya.

12.   Bagaimana kondisi siswa Exzellenz yang saat ini sudah berada di Jerman?

Alhamdulillah perkuliahan mereka secara umum berjalan dengan baik. Beberapa bahkan mempunyai prestasi yang bagus sejak di Studienkolleg dan berhasil lulus studienkolleg hanya dengan satu semester.