(serial motivasi studi ke Jerman)

oleh: Dipl.-Ing. Syahril M Nurdin

Salah satu yang sering saya temui saat mengunjungi banyak sekolah di seluruh Indonesia, terutama level SMA, adalah semangat dan motivasi tinggi yang ditunjukkan teman-teman para pelajar SMA. Bahkan kalau boleh dibilang, saat saya bertemu mereka, hanya sedikit yang saya share untuk mereka, dibanding apa yang saya dapatkan dari mereka. Sungguh, wajah-wajah mereka yang penuh rasa optimis, sorot mata yang penuh cita-cita dan kata-kata mereka yang meledak-ledak penuh energi, selalu memberi kesan yang sangat mendalam dan membuat saya bertanya pada diri sendiri, apa yang sudah saya berikan?

Namun ada satu hal menarik yang juga saya temui pada mereka, saat saya bertanya, kelak mau jadi apa dan mengapa? Kebanyakan mereka menjawab dengan ada rasa ragu. Sebagian bahkan belum bisa menjawabnya. Yang sudah bisa menjawab pertanyaan, ingin jadi apa?, kembali ragu dengan jawabannya saat ditanya lagi, mengapa? Dan sebenarnya ini adalah point yang sangat utama dan tidak boleh dibiarkan seperti ini.

Teman-teman, misalkan kita sedang naik taksi misalnya, dan sopir bertanya pada kita, mau kemana? Kemudian kita tidak tahu atau ragu-ragu menjawabnya, maka bisa dibayangkan apa yang kemudian terjadi. Mungkin sopir taksinya akan memberikan waktu agar kita memutuskan dengan yakin, atau jika dia kurang sabar, kita disuruh keluar dari mobilnya. Nah, seperti itu pula hidup ini. Satu hal yang paling awal harus kita tentukan adalah, kita mau apa? Kita mau mencapai apa? Kita mau jadi apa? Kalau kita belum tuntas dengan pertanyaan-pertanyaan ini, maka langkah kita boleh dibilang langkah-langkah tanpa tujuan, langkah yang asal melangkah.  Also, tujuan atau goals dalam lingkup waktu yang berbeda-beda harus kita tentukan dan pastikan terlebih dahulu. Kita mau jadi apa dalam 5 tahun, dalam 10 tahun, dalam 30 tahun? Dan bahkan kita mau seperti apa saat kita nanti menutup hidup kita di dunia ini? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itulah yang akan menentukan langkah-langkah kita akan seperti apa.

Saat ada pelajar yang memutuskan untuk meneruskan studinya ke Jerman dan berkonsultasi dengan saya, ini juga yang sering saya temui. Sewaktu saya ingin tahu kenapa mereka memutuskan untuk kuliah ke Jerman? Beragam jawaban mereka katakan. Karena ingin ikut bersama teman yang juga mau ke sana, karena harapan orang tua, karena Jerman keren, ingin seperti pak Habibie (alm), ingin keliling Eropa, ingin seterusnya hidup di sana, bahkan juga ada yang tidak bisa memberikan jawaban. Sekali lagi, ini point yang sangat penting. Setelah kita bias menjawab WHAT nya untuk jadi apa kelak, temukan WHY nya saat kita putuskan sesuatu, karena ini yang akan terus mewarnai dan menjadi energi dalam menempuh perjalanan ke depan.

Jika teman-teman memutuskan untuk meneruskan studi ke Jerman misalnya, maka temukan strong WHY teman-teman. Apa yang akan menjadi energi teman-teman saat ini maupun kelak sampai apa yang diinginkan tercapai. Energi ini yang akan membuat kita jadi kuat, jadi tahan banting dan bisa menemukan energi-energi baru saat menemui kesulitan. Energi ini yang akan membuat will power anda penuh dan kembali penuh kembali saat mulai turun.

Terus bagaimana cara menemukan WHAT dan strong WHY kita? Kenalilah diri kita sebaik-baiknya. Kata kuncinya adalah minat (passion) dan bakat (talent). Temukan dulu apa minat dan bakat kita, agar kita enjoy dan siap all out dalam menjalani apa yang kita putuskan. Apa yang kita inginkan, usahakan sesuai dengan minat dan bakat yang kita miliki. Bagaimana cara untuk mengetahui minat dan bakat ini? Sekarang sudah banyak metode untuk ini. Kalua di Exzellenz Institut kita menggunakan Talents Mapping dan STIFIn. Selain tools seperti itu, boleh juga dengan ditambah meminta pendapat orang-orang sekitar kita sebagai masukan sekunder atau tambahan. Dengan begitu kita bias seakurat mungkin untuk menemukan bidang yang sesuai dengan diri kita (minat dan bakat kita), dan untuk selanjutnya kita jalani.

Ok teman-teman, selamat mengexplore diri kita masing masing. Temukan Goals kita dengan WHAT dan WHY nya. Lalu apa selanjutnya setelah kita temukan itu semua? Kita sambung di artikel berikutnya ya….. Selamat menuju cita-cita, sukses dan berkah selalu.

“What is not started today is never finished tomorrow.” – Johann Wolfgang von Goethe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *