Salah satu tantangan terbesar studi dan hidup di Jerman adalah komunikasi.. 4 langkah efektif belajar bahasa Jerman adalah sebagai berikut:

1. Pelafalan/Aussprache/Pronunciation
Bahasa Indonesia termasuk bahasa yang pelafalannya mudah. Juga bahasa Jerman memiliki pelafalan yang mirip dengan bahasa Indonesia, berbeda dengan bahasa Inggris. Tetapi tetap sering kali pelafalan kata-kata bahasa Jerman kita harus diperbaiki. Beberapa huruf dan suku kata yang berbeda dengan bahasa Indonesia adalah “ü, ö, ä, z, j, st, w”. Contoh yang mudah adalah kata “Stuhl” yang artinya kursi. “S” di sini harus dibaca seperti “she” dalam bahasa Inggris lalu diikuti dengan “thul”. Pelafalan kata-kata Jerman lengkapnya bisa diliat di http://www.germanlearnteach.com/pro-special.aspx. Mengapa pelafalan menjadi langkah pertama dalam belajar bahasa Jerman. Pertama, anak kecil (yang belum bisa membaca dan menulis) belajar melafal kata-kata bahasa Jerman dengan benar. Dengan mengetahui pelafalan kata-kata Jerman yang benar, ini akan memudahkan kita untuk mengerti perbincangan dalam bahasa Jerman. Selain itu dengan berbicara bahasa Jerman dengan pelafalan yang benar, artinya lawan bicara kita juga akan lebih mudah mengerti.

2. Kosa kata dan gramatik (tanpa penjelasan bahasa Indonesia)
Cara terbaik belajar bahasa Jerman adalah dengan menggunakan bahasa Jerman. Artinya usahakan untuk mengartikan kata-kata bahasa Jerman dengan bahasa Jerman. Sesuatu yang bisa membantu adalah dengan menggunakan gambar. Dulu saya sering kali membawa catatan kecil untuk menulis kata-kata Jerman yang saya dengar sehari-hari dan saya tidak kenal, ini sangat membantu saya untuk memperkaya kosa kata bahasa Jerman saya. Gramatik bahasa Jerman dan bahasa Indonesia sangat berbeda, karena itu usahakan untuk tidak menyamakan gramatik dua bahasa tersebut. Yang sering kali saya dan orang Indonesia lakukan adalah berusaha untuk menterjemahkan bahasa Indonesia 1 banding 1 ke dalam bahasa Jerman. Contohnya, “saya bisa pindah tempat duduk” diterjemahkan “ich kann den Sitzplatz umziehen”. Dalam bahasa Jerman “umziehen” tidak dipakai untuk pindah tempat duduk. Atau kata lain adalah “Ich danke du”. Bahasa Indonesia tidak mengenal akusativ, jadi dalam kalimat “Saya terima kasih kepada kamu”, kata “kamu” sebagai subjekt dan objekt adalah sama. Dengan semakin sering mendengar dan membaca dalam bahasa Jerman, kita akan belajar banyak pembentukan pernyataan kalimat yang berbeda dalam bahasa Jerman dan Indonesia.

3. Mendengar, menulis, dan membaca
Langkah ke-3 ini sepertinya tidak perlu dijelaskan panjang lebar. Beberapa tips yang bisa membantu acara TV Jerman banyak sekali dan juga banyak film-film amerika yang didubbing ke dalam bahasa Jerman. Karena itu TV Jerman bisa menjadi media yang bagus untuk belajar mendengar dalam bahasa Jerman. Untuk belajar menulis bahasa Jerman bisa menggunakan http://lang-8.com/. Dalam hal membaca, baiknya dimulai dengan teks yang pendek 100-500 kata. Usahakan untuk mengerti setiap kosa kata dan gramatik yang digunakan.

4. Berbicara
Langkah terakhir adalah persyaratan mutlak untuk fasih dalam bahasa Jerman. Karena apa gunanya bisa mendengar, mengerti, menulis, dan membaca dalam bahasa Jerman kalo tidak bisa berkomunikasi dalam bahasa Jerman. Untuk ini biasanya sangat membantu kalo mempunya partner berbicara yang enak diajak berkomunikasi. Tidak semua orang Jerman mudah untuk dimengerti dan diajak berkomunikasi. Cari teman orang Jerman yang mempunyai ketertarikan yang sama, contohnya hobi, studi, tinggal bersama, dan usahakan untuk membangun jembatan komunikasi yang baik dengan mereka. Cukup dengan perbincangan 5-10 menit sehari akan sangat membantu perkembangan bahasa Jerman. Cara kedua adalah usahakan untuk menjalin kontak langsung dengan pengajar/professor. Yaitu dengan datang ke kelas lebih cepat dan coba untuk bertanya 1-2 pertanyaan, contohnya “apa yang mau anda jelas hari ini?”/”Was wollen Sie uns heute beibringen?”. Cukup 1 pertanyaan setiap mulai kuliah akan membantu keberanian untuk berkomunikasi. Selain itu selama kuliah usahakan untuk bertanya didepan umum. Kalo di Indonesia, siapa bertanya adalah bodoh. Kalo di Jerman, siapa bertanya, dia akan sukses. Untuk setiap pertanyaan pasti ada orang lain di kelas yang punya pertanyaan yang sama. Cara ketiga adalah ambil kelas yang ada tugas presentasi. Kalo saya dengar anjuran ini sewaktu saya kuliah semester 1, kedengarannya seperti sangat sulit. Tetapi justru presentasi sangat mudah, karena presentasi biasanya monolog, jadi kita hanya berbicara 1 arah.

Masih banyak trips dan tricks lain yang bisa dicari di Internet untuk mempercepat kemampuan bahasa Jerman. Tetapi menurut saya cukup ambil satu contoh dan berusaha untuk fokus menjalankannya.

 

Sumber : http://studi-di-jerman.com/4-langkah-efektif-belajar-bahasa-jerman/ 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *